Wednesday, August 09, 2006
Ayah, seperti biasa. Hari Minggu malam yang lalu sudah kembali ke Semarang untuk bekerja. Beliau memang ditugaskan di kota itu. Seringnya, Sabtu dini hari tiba di rumah kami – di Jakarta tercinta – lalu hari Minggu malamnya kembali lagi ke Semarang.
Sampai sekarang saya tidak pernah habis pikir, dari mana tenaga dan stamina sedemikian besar bisa dimilikinya. Karena kalau saya yang harus melakukan perjalanan semacam itu setiap minggunya, yang ada saya langsung ambruk, dan mungkin terkapar berinfus di rumah sakit.
Ibu, sedang ikut juga ke Semarang. Sebagai seorang anggota Dharma Wanita, ada saja kegiatan yang harus dilakukannya setiap bulan di sana bersama ibu-ibu lainnya. Arisan, pertemuan bulanan, atau apalah itu. Yah... hitung-hitung, menemani Ayah yang sedang melajang. Atau justru hendak berbulan madu lagi?!
Ah, saya jadi menggosipkan orangtua sendiri!
Tetapi ruang hidup saya memang menyusut. Hanya seluas kamar yang saya tempati ini saja. Semenjak mereka tidak ada di rumah.
Saya terus berada di dalam kamar ditemani notebook dan hi-fi. Ada saja yang [saya coba untuk] dilakukan. Tiba-tiba membereskan laci meja rias, menata pakaian di lemari, membongkar katalog CD [baca: Compact Disc BUKAN Celana Dalam!], atau mengerjakan entah apa dengan notebook saya yang setia.
Saya baru akan keluar kamar kalau leher saya mulai pegal dan mata saya mulai berair. Atau, kalau perut saya tiba-tiba krucukan karena lapar. Atau, tentu saja, di siang hari saat saya memang harus keluar rumah bersama si hitam.
Lalu setibanya kembali di rumah pada malam harinya, saya kembali langsung menuju ke dalam kamar. Berganti pakaian, meletakkan barang-barang bawaan, lalu mengeluarkan lagi notebook dari dalam backpack yang memang selalu saya sertakan ke mana pun saya pergi.
Yah, sudah bisa ditebak kan, apa yang kemudian terjadi?! Bersama notebook itu pulalah saya kemudian bercengkrama. Mengetik cerita-cerita untuk menyalurkan isi kepala saya yang kadang tidak mau berhenti berbicara. Menyelesaikan lay-out blog pesanan tetangga sebelah yang juga sahabat saya tersayang. Mmm... menyelesaikan slide materi kuliah. Yang terakhir ini tentunya memang harus saya kerjakan. Tapi di sela-sela semua pekerjaan itu, tidak ada salahnya juga kalau tiba-tiba notebook ini tersambung ke internet kan?! Lagipula, memang itu rutinitas saya di malam hari. Memeriksa semua account yang saya miliki. Ada e-mail apa, ada berita terbaru apa, atau memeriksa siapa saja teman-teman saya yang masih terjaga dan juga sedang melakukan rutinitas malamnya seperti saya. Lalu saat saya sudah menyelesaikan semuanya, saya masih belum mau juga beranjak kembali ke pekerjaan-pekerjaan itu. Berkeliling ke sana-kemari. Mengunjungi ruang-ruang kerja milik teman-teman yang lain. Meninggalkan pesan di sana-sini. Dan kunjungan saya ke ruangan milik JENG IIN ini benar-benar menghentikan semua kegiatan saya. Ceritanya mengenai sang adik seketika mengingatkan saya kepada SI KRIWIL, adik saya tercinta. Sebagaimana Ayah dan Ibu, ia juga meninggalkan saya seorang diri di rumah sejak kemarin pagi. Ia sudah kembali lagi ke rumah kosnya di Karawaci. Saya tidak pernah menduga bahwa saya bisa merindukannya. Saya bahkan masih tidak percaya bahwa kami bisa menjadi dekat. Bahwa saat kami sedang jalan-jalan berdua, saya bisa tiba-tiba menggandeng tangannya, atau ia yang tiba-tiba menarik lengan saya untuk mendekat. Karena seperti kata Ibu, kami jaman dahulu sudah seperti Tom & Jerry. Tidak pernah ada kata akur. Bagaimana tidak? Saya dan dia benar-benar bertolak belakang. Rambut saya lurus luar biasa, sementara rambutnya kriwil-kriwil nan mekar. Wajah saya benar-benar bulat, sementara dagu adik saya itu masih memberikan kesan tirus pada wajahnya. Saya makan sedikit saja lebih banyak dari porsi biasanya, langsung mengumpulah lemak di bagian perut. Sementara sekalipun memiliki porsi makan yang gila-gilaan banyaknya, berat badan adik saya tidak juga bertambah. Saya agak malas berbicara banyak, sedangkan ia lebih sering tidak bisa berhenti berbicara. Saya lebih memilih untuk diam seribu bahasa jika sedang marah, sementara adik saya akan dengan senang hati membuka suara dan langsung mengungkapkan kekesalan hatinya. Saya memiliki berpuluh-puluh teman pria, sementara ia memiliki beratus-ratus teman wanita. Mungkin juga karena saya menjalani pendidikan di sekolah yang siswanya heterogen, sementara teman-teman sekolah adik saya hanya sesama jenis. Dan pertengkaran akan semakin meruncing ketika saya mulai mengajukan usul yang memang muncul tanpa ada pertimbangan lebih lanjut. Saya yang demikian impulsif seringkali tidak memikirkan lebih jauh mengenai hal-hal yang ada dalam kepala saya. Dan si Kriwil pasti akan marah dan meminta [baca: menyuruh] saya untuk memikirkannya terlebih dahulu. Hingga akhirnya ia tertular oleh impulsivitas itu juga. Saat di hari Minggu siang saya tiba-tiba mengusulkan acara jalan-jalan berdua, ia langsung menyetujuinya. Tanpa mempertanyakan lebih lanjut akan berangkat jam berapa, akan pergi ke mana, apa yang akan dilakukan di sana, atau akan berapa lama kami berada di sana. Walaupun pada akhirnya acara itu terpaksa dibatalkan. Kami berdua sama-sama tertidur akibat kekenyangan setelah makan siang. Dan ternyata memang sudah lama kami tidak pergi berdua. Karena ia baru pulang kembali ke rumah pada hari Jumat. Lalu hari Sabtu saya mengajar. Kami sebenarnya masih punya waktu di hari Minggu. Namun biasanya saya sudah terkapar karena kelelahan setelah mengajar di hari sebelumnya. Yang ada, saya harus merelakannya pergi bersenang-senang bertiga dengan Ayah dan Ibu pada hari itu. Atau bahkan pada hari di mana saya mengajar. Saya jadi kangen untuk jalan-jalan berdua dengannya. Hanya berdua. Saya kangen padanya. Dan saya masih tidak mempercayai hal itu. Bagaimana mungkin saya bisa merindukan seseorang yang begitu cerewet dan bawel, yang benar-benar ceplas-ceplos mengungkapkan ketidak-sukaannya [baca: mencela] pada model baju yang saya kenakan, yang menjadi musuh bebuyutan saya selama bertahun-tahun, yang-- Bagaimana mungkin saya bisa merindukannya? Tapi... Saya bahkan sudah lupa kapan terakhir kalinya kami bertengkar. Keseharian yang mungkin memang sudah kami tinggalkan. Karena buat saya sekarang, lebih menyenangkan untuk menikmati saat-saat bersamanya. Jalan-jalan berdua bergandengan tangan di mal, menggosipkan pria-pria yang kami kenal, mencicipi minuman-minuman dengan nama aneh, cuci mata dan sekedar mencoba pakaian tanpa membelinya. Pada akhirnya, jauh lebih menyenangkan buat saya untuk menikmati apa yang sama-sama kami sukai. Menikmati kesukaan kami menonton live music. Menikmati kesamaan kami sebagai perempuan yang suka tampil menarik. Menikmati ketertarikan kami terhadap pria-pria yang membuat jantung bak menggelinding. Daripada memperdebatkan mana yang lebih enak didengar, musik jazz nan lincah atau musik rock yang hingar-bingar nan meriah. Atau mempermasalahkan dandanan seperti apa yang lebih bagus, ethnic casual ala saya atau casual sporty ala si Kriwil. Apalagi mempertengkarkan pria ideal versi kami masing-masing. Yah… saya toh memang berbeda dengan adik saya itu. Dan akan tetap demikian. Jika kami punya beberapa kesamaan, mungkin justru lebih banyak lagi perbedaan yang kami miliki. Tapi bukankah perbedaan-perbedaan yang memicu berbagai pertengkaran kecil semacam itulah yang membuat segalanya menjadi lebih menarik? Yang membuat saya lebih betah menghabiskan waktu berlama-lama dengannya? Yang membuat saya demikian menyayanginya? Yang membuat saya merindukannya? Seperti sekarang ini…? Ah, kupret memang si IIN itu!
ADA 18 KOMENTAR:
afterall, adik kita tetap sodara kandung kita, yang telah menemani kita dari kecil.
gue juga selalu enjoy jalan sama adek gue, walau beda gender. padahal di rumah juga jarang ngobrol. tapi kalo udah keluar kompak :D
kalau mata dirumah sendirian palingan buka inet, apa kalau ngga mau game...:)
btw...kok ngga ada shoutboxnya yah...
kasih donk...biar bisa cuap cuap bebas :)
tukeran link yah...:)
jd kangen dd di jkt :D
hua... ingin cepat pulang!
Halo2, perkenalkeun...saya si Kriwil.
Ya, si Kriwil, adeknya agatha...
Bwakakakaka, mendadak dangdut...
mendadak mbak novi (agatha) begitu menyayangi saya...
Ah emang busuk ni, sejak lulus
Jadi kerja mulu...
Jadi jarang ketemu ni...
Baiklah, akan saya mulai cerita panjang lebar...
*abis gw ga punya blog bwt cerita, ya udh
di comment aja boleh kan ya*
Kami semua 6 bersaudara
Si mbak novi nomer 5 en gw nomer 6
Pas jaman kecil, gw suka berantem sama dia.
Ada aja masalahnya...hahahaha...
Ampe maen congklak aja bisa dijadiin berantem...
Trus mukanya aja bisa bikin bahan berantem
Lagi dikasi bibir malah jarang senyum
Wong senyum itu murah *peace*
Gw biasanya berduet sama kakak gw yg nomer 4
bwt godain dia en akirnya ngambek
En alhasil kita berantem en nyokap langsung geger
Jadilah kita sering dibawa kmn2 sama nyokap
kalo nyokap pergi
Daripada ada perang saudara di rumah...
Trus2 gw inget bgt tuh, waktu itu dia masih smp
tmn2nya maen k rmh trus dikenalin k gw
Eh, ada tmnnnya nanya
"enak ga sih punya adek?"
dgn ga punya hatinya si mbak novi malah jawab
"Nggak"
Busyyyeeet deh...Santai aja neng *dengan nada anak muda
jaman sekarang*
Gedean dikit, pas dia sma
Gayanya kayak preman
Ga ada cewek2nya, bingung gw
...
Tapi sekarang centilnya
Pake baju udah gaya kaliiii
Macem enci2 mangga dua..bwakakakaka...
Trus idungnya ditindik pula
...
Hebat deh skarang si mbak novi ini
Kamarnya bagai
"one stop...one stop apa yah? one stop make over kali yah"
Make up lengkap
Baju standar butik, macem2 en lucu2 pula
Tas gaul dari yg girly ampe bikin geli *eneg* juga ada
...
Kalo kata O Channel, mbak novi itu
Work Hard Shopping Hard
Eh, O channel ngomong apa si?
Work Hard Party Hard ya?
Ya pokoknya gitu lah...
Ampe kalo udh males mampus
Pas dia minta komen gw waktu shopping
Gw iya2in aja
Walopun seleranya mendadak dangdut gt
Bwakakakaka...
Soal bentuk fisik maupun sifat, emg bnr2 beda dari gw
Kalo tmn2 gw yg co liat kakak gw
Pasti langsung heboh
"KOK kakak lo cantik yah?"
Kalo pertanyaannya ga pake "KOK", gw bisa menerima
dgn lapang dada...
Trus mbak novi juga kalo lagi kesel ga keliatan
*sebenernya gw ga bs bedain si dia kesel apa ga. Abis mukanya
"salah" gitu* hahahaha...
Selera makanannya juga aneh, sok jepang2an gt
ikan mentah kok dimakan
mana rasanya aneh gt
Kalo gw sih harus masakan indonesia!
Apalagi selera musiknya...
Mbak Novi suka Radja...
Abis katanya, vokalisnya mirip
vokalisnya Kerispatih...
Tolonnnnnnnnggggggggggggggg.....
Tapi soal lelaki, kami punya tipe2 yg sama
Dulu kami menggandrungi mas Bams
sang vokalis Samsons
Tapi setelah kami tau yg bersangkutan menjalin kasih dengan Nia Ramadhani
ilfil-lah kami
Tak henti2nya berdoa agar saudara Bams
dianugrahi jodoh yg sepantas2nya
Dan sepertinya doa kami dijawab Tuhan...xp
O iya, mbak novi juga aneh
kalo tidur matanya melek stengah...
hihhh...
Tapi gw yakin dibalik segala keajaibannya
Mbak novi itu lembut dan penyayang
Bs dilihat dari novel2 bacaannya yg berbau drama percintaan
berbeda dgn saya yg lebih suka membaca
"Mengapa G 30S / PKI Gagal?" atau
"HAMAS - Kenapa dibenci Amerika?"
...
begitulah sekelumit cerita tentang kakak saya yg satu ini
jika ada pertanyaan lebih lanjut
ini email saya: agak_lucu@yahoo.com
=p
...
O iya, sapa si yg anak CC? Andrew?
Andrewwwww, dl gw ikut JCS loh, yg maen biola....
*penting bgt yah?*
APAAAA THAAAA? ? ? LO SUKA RADJAA? ? ?
maap2 yaa. . but aren't they're the BIGGEST MISTAKE that ever happen? ?
GILA! gw kemaren ditawarin jadi stylistnya mereka aja langsung angkat tangan menyerah! amit2 bo! merusak karir gw utk ke depannya! hauahuahauhauha!
skali lagi maaf. .
mbak agatha,
adekku skrg meninggalkan rumah.. bukan karena menikah, namun harus mencari akomodasi terdekat ke kampus baru kebanggaannya (baca: kost).
rumah terasa sepi, dan tiba2 statusku berubah jd anak tunggal (tanpa embel2 dimanja, hehe)..
ah, mendengarkan cerita mbak agatha, aku jadi sirik (lagi)..
Apalagi komennya si kriwil.. huhuhu..
(1-1 kalo gitu, mbak agatha juga kupret deh..) hehehe xp
SEMUANYAH:
SEE?? SEE??
bahkan dalam ngasih komen pun adinda tercinta saya itu masih berniat memicu pertumpahan darah!!
dan perlu ditegaskan di sini, digarisbawahi, dihighlight bahwa saya tidak suka RADJA. saya suka... KERISPATIH hahahahaha
aldi:
waduh... kalok saya mah enjoynya ya baru sekarang2 ini. dulu...? mana mau diriku diuntit olehnya ke mana2...
mata:
pantes mata-nya jadi begitu ;D
shoutbox? mmm... kayanya enakan sahut2an di komen beginiyan deh ;-)
anyway, makasih lho udah dilink.
stella:
pulang yuk...
si Kriwil:
hahahahaha dia datang juga berkunjung! setelah bujuk rayu saya kurang mempan tampaknya. akhirnya tulisan nan dangdut beginiyan ditanggapi juga!
tapi kok ya tetep pake promosi diri sih, mbakyuuu??? nyebar2in email di sini pulak!
james:
lho, kenapa gak diterima aja tawarannya james? sapa tau karir lo makin cerah karena nemenin ian kasela untuk bernyanyi ;-)
iin:
selamat menikmati status barunya yak in... ;D
AKU JUGA SAYANG ADEKKU...
dan kalo kamu sepertinya yg bagian introvert, dan adekmu si extro..
nah kalo aku kebalikannya.
tapi adekku laki' dink..
calon musisi. gitaris.
kira2 5-6 tahun lagi, mungkin kamu gag ngefans ama kerispatih, tp ngefans ama band-nya adekku..
itu kalo dia udah ngetop sih, semogaa...amien..
tereret teretttt...
Mbakyu, bsk saya pulang!
Nantikan kedatangan saya dengan sekantong kresek kecil
pisang molen ya
*itu juga kalo blm abis kumakan di bis*
...
Bum bum bum...
Bis transbintaro akan menghantarku ke depan ratu plaza
lalu disambung dengan bis kebanggaan Bang Yos
*TransJakarta*
sampe plangi...
...
Abis itu mau ke bedeng, beli buku
Trus mau nonton di plangi
...
Sembari menunggu si mas rendra
menjemput dgn motornya
...
Kalau sempat, kunjungi saya di plangi yah
Eh eh eh...
mas2nya yg di J-Co PARAH2 bgt
Gantengnya parah !
Mario-nya Kahitna lewatttt...
...
*ajarin bikin blog dong*
+si Kriwil yg gaptek+
apaaa? ? tidaaaak! ! itu malah menghancurkan karir dan reputasiii! !
bukan di gaya yang salah. . tapi MUKANYA udah salah! oops! maaf! x)
bagai pinang dibelah dua...
cuman mungkin mbelahnya pake KAMPAK kali ya, sehingga gak simetris
=)) =)) =))
tyka:
wah... hebad! ditunggu deh adikmu di kabar2i atau insert ;D
anonymous aka. si kriwil:
yaelah... pisang molen, sekantong kecil pulak! yang ada mah udah abis duluan kau makan di jalan!
nah nah nah... ketauwan deh mengapa dia begitu rajinnya kasih komen di sini sekarang! numpang nulis blog ya mbakyu?! hahahahaha
mari mari kuberikan kursus geratis padamu. eh gak geratis ding! dibayar pake mario kahitna aja gimana?!
james:
justru itu james... sapa tau lo bisa permak abis2an biar gak "salah", kan bener2 bisa menaikkan karir lo ;D
japro:
kaya'nya ya... jadi ada cuilan2nya gitu dikit...
aku punya adek 3, yg 2 cewe yg paling kecil cowo, kalo udah ngumpul dikamar abis magrib uhh meriah kadang sampe kena marah ma bapak ku karna suka ketawa ngakak kenceng2 :)
hampir tiap hari aku telp mereka satu2, selalu rindu ma adek2 ku
iya tuh surat cinta nya ga bole di publikasi ama si dia-yg -belum-bole-disebut-namanya, terlalu private katanya *heran,tapi ya dituruti aja*
apalah daya saya hanya stylist bukan ahli bedah kecantikan. .
HAHAHAHHAHAHAHAHAH!
Aih. Melankolis kali postingan ini.
uli:
berbagi surat cinta sama adek2mu juga gak?!
james:
no further comment ;-)
droo:
melankolis... kind of my middle name ;D
detik ini saya sedang ngenet dgn koneksi yang memuakkan (like always..)
adek saya duduk disebelah saya, memainkan gitarnya....
damai nian... *senyum*
http://tyka82.blogspot.com/