Kejutan nan Kampret

Sunday, March 04, 2007

Teriakan serak James Morrison yang disertai dengan getaran dari dalam saku celana tiba-tiba mengejutkan saya. Saat yang tidak tepat untuk mendengar handphone saya bersuara.

Bukannya apa-apa.

Kedua tangan sedang mendekap buku-buku tebal erat ke dalam dada. Bahu kanan sedang menyandang tote-bag, sementara bahu yang lain menyandang tas notebook. Kalau harus meletakkan buku-buku ini sejenak di atas meja, bisa dipastikan bahwa tali di bahu kiri akan merosot lalu saya sibuk menahannya agar tidak terjatuh.

Tidak tahu kenapa, tapi kelihatannya saya harus segera mengambil handphone itu.

Siapa ya?

Rasanya saya tidak mengenal nomor ini. Tidak ada nama yang muncul juga, jadi si penelpon memang tidak terdaftar dalam phonebook di dalam handphone saya.

“Kamu lupa ya?!”

“Emmm… he-eh… Keliatannya saya bener-bener lupa. Ini siapa ya?”

“Orang Jawa yang ini lho…”

“Memang terdengar seperti orang Jawa sih… Tapi siapa ya?”

“Orang jauh, nih…”

Jesus Christ!

It’s him!

Jangan tanyakan mengapa orang ini yang tiba-tiba terlintas dalam kepala saya. Saya bahkan tidak tahu bagaimana bisa namanya lah yang muncul setelah ia mengatakannya.

Begitu banyak orang Jawa yang saya kenal, dan banyak juga teman-teman yang tinggal jauh dari tempat saya tinggal. Tapi saya tetap tidak tahu mengapa dialah yang tiba-tiba terpikirkan oleh saya saat itu juga.

Tote-bag beserta kawan-kawannya pun saya letakkan di atas meja.

Sementara teman-teman sudah mulai memesan makan siang, dan dengan gerakan tangan menawarkan diri untuk memesankan makanan buat saya, saya malah tetap berdiri di tempat. Terlalu senang menerima kabar darinya, tepat di saat baru sehari sebelumnya menemukan sebuah postcard bergambar sebuah hotel kenamaan di Dubai yang dikirim oleh orang yang sama ke alamat rumah saya.

Geez!!

It’s really been so long since the last conversation we had on the phone.

Dan saya benar-benar lupa bahwa inilah bulan Maret yang dikatakannya sebagai waktu kepulangannya kembali ke tanah air. Setelah sekian lama merantau ke negeri nun jauh di sana. Padahal setelah dulu ia sempat memberitahukan tentang waktu kepulangan ini, saya sudah mencatat baik-baik di dalam ingatan untuk segera menghubunginya setibanya ia kembali di Jakarta.

And I missed it!

Oh, my God!

Benar-benar membuat membuat saya tidak ingin mengakhiri percakapan ini.

Saya ingin tahu kapan persisnya ia kembali ke Jakarta. Bagaimana juga kehidupannya di Dubai setelah sebelumnya berada di Liberia untuk sekian lama? Apakah pekerjaan memang sudah mengharuskannya tinggal di Jakarta ataukah hanya liburan sementara untuk menjenguk keluarga? Lalu di mana lagi ia akan ditempatkan setelah ini? Jadikah ia kembali ke New York?

Mendengarnya tertawa membuat saya malu.

Saya bahkan tidak memberikannya kesempatan untuk bertanya mengenai kehidupan saya. Ia belum sempat mendengarkan cerita apapun, karena keburu diberondong oleh pertanyaan saya yang tidak ada habisnya.

Dan harus diakhiri dengan cerita mengenai kegemaran barunya menonton infotainment. Tentunya selain tugas utamanya menggantikan sang istri mengantar-jemput kedua anaknya di sekolah.

Percakapan singkat yang belum juga hilang dari kepala saya setibanya di rumah malam harinya. Terlebih setelah menemukan kembali postcard Dubai yang tergeletak di dalam kamar.

Guess I really have to see him soon.

Before he’s going to leave again…

website page counter

ADA 5 KOMENTAR:

» Anonymous Anonymous:

tak tercium aroma dari negeri bau kelek?

March 04, 2007 9:56 PM  
» Anonymous Anonymous:

Nuhun pisan, akhirnya udah bisa berbicara (dalam jarak dekat) :), saya rencana mudik 17 Maret ini..

Salam kangen buat pasukan di rumah, kapan mampir ke Monrovia, atuh :)

March 08, 2007 8:35 AM  
» Blogger mbakDos:

pakDok:
nah tuh dia... bau2nya...

luigi:
oohhh gitu jadinya?? main pulang aja sebelum bertemu diriku???

March 08, 2007 9:52 AM  
» Blogger Ancilla:

OOT:
dukiduuuuuuuuuuuk...
aku mengantuk...

March 08, 2007 4:59 PM  
» Anonymous Anonymous:

dia itu sudah jadi orang Afrika.
Afrika adalah rumahnya.. :))

January 13, 2008 3:48 PM  

» Post a Comment

 

« Kembali ke TERAS