Sabtu Seru

Sunday, October 08, 2006

Akhirnya...

Hari Minggu yang ditunggu-tunggu tiba juga!

Setelah Sabtu yang membuat saya terkuras dan terkapar.

Paginya bangun tidur kesiangan, membuat saya harus mandi sesegera mungkin. Berganti pakaian, mengeringkan rambut, dan membereskan notebook yang belum sempat dimasukkan kembali ke dalam backpack malam sebelumnya pun terpaksa dilakukan dalam waktu yang bersamaan.

Saya masih harus mampir ke tukang fotokopi. Bukan sekedar memfotokopi saja, tapi saya masih harus menge-print lembar soal dan lembar jawaban Ujian Tengah Semester dari matakuliah yang saya pegang. Ujiannya akan dilaksanakan siang hari.

Sudah lama sekali printer di rumah tidak berfungsi. Hendak meng-install ulang ke PC dan notebook, tapi saya lupa di mana terakhir kali meletakkan CD driver-nya.

Sementara di kampus, jangankan printer, komputer di fakultas pun masih belum bisa difungsikan sebagaimana mestinya. Yah... cahaya bulan nan indah itu memang sudah dimusnahkan. Tapi server masih harus di-install ulang. Singkatnya, untuk sementara sebaiknya saya memang tidak menggunakan komputer di sana.

Selesai memfotokopi, saya langsung memacu si hitam menuju kampus. Saya harus menyerahkan lembar soal dan lembar jawaban itu ke sekretariat fakultas.

Yang kemudian saya sadari bahwa itu hanya meringankan satu dari sekian tugas yang menunggu untuk diselesaikan. Di hari Sabtu!

Sembari menunggu para mahasiswa menyelesaikan ujian, saya pun ternyata dipusingkan dengan hal yang sama: membuat kunci jawaban.

Tidak hanya membuat panduan atas jawaban yang betul, saya masih harus menentukan skor untuk masing-masing soal yang diberikan.

Dan sebagai salah satu pemuja teknologi bernama komputer, saya jelas akan menggunakannya untuk memudahkan setiap pekerjaan saya. Dan untuk masalah nilai ujian yang satu ini, saya benar-benar mengandalkan Microsoft Excel.

Saya memasukkan kunci jawaban, membuat dan memasukkan rumus ke dalamnya, sehingga saat saya memasukkan jawaban-jawaban mahasiswa atas masing-masing soal, saya sudah bisa melihat nilai akhir yang mereka peroleh dari ujian tersebut.

Menjelang siang, salah seorang mahasiswa menghubungi.

Saya memang sudah menjadualkan pertemuan dengan mereka. Kami akan berdiskusi sehubungan dengan tugas dari matakuliah yang tengah mereka jalani.

Selesai dengan kelompok yang satu, kelompok yang lain tiba-tiba memunculkan diri. Berniat mengajak berdiskusi juga.

Diskusi kedua usai, saya masih punya satu lagi mahasiswa yang akan menodong saya untuk melakukan hal yang sama. Tapi bedanya, kalau kedua kumpulan mahasiswa tadi mendiskusikan tugas matakuliah mereka, mahasiswa yang terakhir ini akan mendiskusikan skripsinya.

Tentunya akan menguras isi kepala saya lebih banyak lagi.

Jika semula saya pikir tenaga saya akan habis seiring berakhirnya diskusi yang terakhir ini, ternyata masih ada hal lain yang ikut menguras tenaga saya.

JONEV REVANCHES!!!

Begitu banyak hal yang telah berubah sejak kami bertemu terakhir kali.

Entahlah berapa tahun lamanya waktu itu.

Lalu kami berjumpa di saat yang benar-benar tidak terduga. Di sebuah café, di mana saya dan si mahasiswa ini akan berdiskusi.

Ia bahkan memaksa saya untuk duduk di meja yang sama dengannya. Berhadap-hadapan.

Sehingga terpaksalah si mahasiswa yang sebenarnya hendak berdiskusi dengan saya ini bergabung juga di meja yang sama.

Diawali dengan obrolan basa-basi antara saya dengan JONEV. Menanyakan kabar, apa yang dilakukan sekarang, bagaimana pekerjaan, dan seterusnya-dan seterusnya.

Lalu kami – saya dan si mahasiswa – meminta ijin padanya, karena kami harus berdiskusi. Ia mempersilakan dengan senang hati. Ia hanya berpesan agar kami tidak meninggalkannya seorang diri di meja itu.

Dan terjadilah sesuatu yang tidak pernah saya duga akan terjadi.

Perbincangan atau diskusi yang semula hanya melibatkan saya dan si mahasiswa ini, kemudian diikuti pula oleh JONEV. Apa yang tengah kami diskusikan ternyata bukanlah hal yang tidak dipahami olehnya. Malah sebaliknya, ia tampaknya cukup memahami apa yang tengah kami bicarakan.

Semakin serulah diskusi itu. Diselingi dengan perdebatan dan ngeyel-ngeyelan yang biasa terjadi jika saya tengah berdiskusi dengan para mahasiswa.

Do you know why did I call this thing’s kinda...?!

Geez...

Seumur-umur saya kenal dengan si pria bernama JONEV ini, saya belum pernah terlibat pembahasan sedemikian serius dengannya.

Obrolan kami tidak lain-tidak bukan hanyalah seputar permusikan.

And we kept the other things for ourselves.

Dan apa yang terjadi kemarin, hanya sempat membuat saya berbisik dalam hati, “Gila ya... Udah beberapa taun gue kenal dia, kok gue gak tau kalo dia bisa diajak ngobrol seseru ini?!”

Yah...

Mungkin karena kami dulu disibukkan oleh dunia kami masing-masing.

Saya dan JONEV berada di dalam geng yang berbeda. Kami memainkan permainan yang berbeda. Kami berkeliling di tempat yang berbeda.

Satu-satunya yang menyatukan kami ya... itu tadi. Musik.

Maklumlah, selain sebagai sesama anggota paduan suara, kami sama-sama tergila-gila aktivitas memanjakan telinga semacam itu.

Saya tidak pernah tahu apa yang dilakukannya, dan saya yakin demikian pula dengannya.

Hingga kemarin sore...

Saya benar-benar menikmati perbincangan itu.

Yang dengan sangat menyesal harus diakhiri sebelum kami sempat membincangkan hal-hal yang – kami tahu – pastinya lebih seru.

 


* Nuuuppp... kapan kita jalan lagi nih?!

Entar gue nonton kalo lo nyanyi lagi deh...

website page counter

ADA 9 KOMENTAR:

» Anonymous Anonymous:

masih untung di usilin virus komputer. Hari ini daku di usilin manusia2 sok tahu dan sok pinter.. lebih ngebetein dari virus komputer.

*curhatitis-mode

October 09, 2006 4:10 PM  
» Anonymous Anonymous:

betul sekali! visual emang dahsyat! kayak tampilan blog ini, makin keren aja!

October 09, 2006 4:55 PM  
» Anonymous Anonymous:

hahahaha.. mba agatha.. kangen sekali sama kmau.. membaca tulisanmu yang ini benar2 mengingatkanku betapa sibuknya mba ini di hari sabtu... hehehehe, maaf yah tha, pasti aku sangat ingin membantumu jika aku ada disitu kemarin...tapiii... hmmm, anyway, smua teratasi dan hari sabtunya memang benar2 seruu kannn..hehehehe.. `diskusi`..hmm, i miss that thing! (is it true sisi?) hehehehe... iya tha, benar kok aku rindu....padamu!!

October 09, 2006 5:22 PM  
» Anonymous Anonymous:

nggak ada shoutbox, ya. Nulis di sini gpp kan MbakDOS(en)? desain blognya asik, bersih. Thanks udah mampir. :). Hentainya nanti aja, klo udah lebaran. Skrg masih puasa ;P

October 09, 2006 6:13 PM  
» Blogger mbakDos:

arma:
lho emang apa bedanya orang2 itu sama pirus komputer?! hehehe ;D

nana:
wah terima kasih... akyu jadi maluw ;p

sisidi jepang:
susuuuuu... kangen juga padamuuuu...
kok syulid ya kita online via YM lagi?! ah kau di jepang terlalu maju teknologinya sepertinya ya?! ;-|
kangen kangen kangen suuuu...

tito:
makasyih lho ;p
ditunggu kok hentainya ;D

October 09, 2006 11:19 PM  
» Anonymous Anonymous:

ehmm.. ehmm...
*koq gatel yah tenggorokan :D..
btw i'm fine.. "on the busnya" fiksi koq hehehe..

October 10, 2006 4:55 PM  
» Blogger mbakDos:

rymnz:
*siyap mendengarkan suara situh ;D

October 12, 2006 11:10 AM  
» Anonymous Anonymous:

*ngek ngok*

apakah si oknum J ini salah satu sikret edmairer anda? :p

October 18, 2006 5:14 PM  
» Blogger mbakDos:

tyka:
hahahahaha kalok dia admirer sih, sayah tau! *pissss
gilak! bisa ditimpuk botol jus sama dia! ;D

October 20, 2006 9:48 AM  

» Post a Comment

 

« Kembali ke TERAS