Setua Itukah Saya?

Sunday, May 07, 2006

Nah, itu dia! Tinggal kamu ambil di bar saja. Tanpa kafein kan?! Sudah saya pesankan tadi waktu kamu menelpon saya kok... [sudahlah, tidak perlu berterima kasih]

Saya baru selesai cuci mata, berkeliling ke ruangan lain, sambil menunggumu datang. Ada yang menarik. Ketika saya mengunjungi salah satu ruangan itu dan hendak menyapa si empunya, dia meninggalkan pesan dalam kertas kuning kecil di atas mejanya. Sedang cuci mata juga rupanya.

Si pemilik ruangan ini, HERI namanya. Saya masih ingat, dia pernah bercerita tentang... saya lupa apa tepatnya. Tetapi saya ingat persis bahwa saya kemudian tersenyum-senyum sendiri saat menyimaknya berkisah. Oh iya! Tentang sesuatu yang ditemukannya pada anak-anak ABG!

MuN9k1n k4mU CukUp f4MiL1aR d9N 7uLi5aN 5pT 1nI Buk4N?!

Haduh... untuk menuliskan itu pun saya membutuhkan usaha ekstra. Saya jadi tidak terbayang bagaimana anak-anak ABG itu begitu gemar menggunakan bentuk tulisan semacam itu. Dengan HURUF BESAR dan huruf kecil diselang-seling, dan dengan abjad yang diganti dengan 4N9K4, dan bbrp kata disingkat2... Mereka tampaknya benar-benar fasih menggunakannya.

Dan karena kisah tentang inilah, saya kemudian tersenyum-senyum sendiri.

Beberapa kali saya menemukan adik-adik dari teman-teman saya yang masih ABG [yang ABG itu adik-adiknya lho, bukan teman-teman saya] menggunakan format penulisan yang demikian ketika mengirimkan SMS kepada kakak-kakak mereka – yang adalah teman saya [tidak bingung memahami kalimat kan?!]. Saat ikutan membaca SMS itu, dahi saya langsung berkerut, berusaha keras menangkap pesan yang ingin disampaikan melalui SMS tersebut.

“Busyedh... Lo gak mumedh ya baca beginian mulu tiap SMS?”

“Ah, udah biasa Vas...”


Biasa? Saya tidak membayangkan bagaimana jadinya kalau adik saya mengirimkan SMS dengan format tulisan sejenis. Untunglah adik saya tidak se-ABG itu. Hidup adik saya!

Saya jadi berpikir...

Saya juga pernah jadi ABG [ya pastinya!]. Apa iya saya melakukan hal-hal semacam itu, yang kemudian [menurut penilaian saya saat ini] adalah hal-hal yang... kok-gitu-banget-sih?!

Sepertinya enggak deh... Mungkin, secara waktu saya masih ABG dulu, kepemilikan handphone pun masih begitu luar biasanya ya... Apalagi SMS?! Jadi mengetik SMS dengan format demikian pastinya tidak mungkin saya lakukan.

Mulai agak tua sedikit, saya masuk SMA [yang lalu A diganti U]. Saat teman-teman saya seru sekali membicarakan cowok terkeren di sekolah, tempat hang-out yang banyak cowoknya, kenalan sama cowok di acara pentas seni sekolah lain, saya kok merasa tidak tertarik dengan pembahasan macam itu ya?! Ketika teman-teman saya menggosipkan cowok, saya malahan seru-serunya bermain dengan cowok-cowok itu.

Saya lebih menikmati percakapan dengan mereka seputar kehidupan yang mungkin akan kami jalani setelah kuliah, atau tentang perceraian orangtua salah seorang teman, atau bahkan tentang seks! Kalau yang terakhir ini sih memang topik wajib saat berada di antara mereka. Kedekatan saya dengan teman-teman ini kemudian membuat saya menjadi bahan gosipnya juga!

Agak tua lagi, saat teman-teman seusia saya membicarakan tentang hubungan dengan kekasih mereka, bagaimana mereka bermanja-manja dengan kekasih mereka, bagaimana mereka menikmati saat sang kekasih meraba-raba payudara dan vagina mereka, saya justru tertarik dengan kehidupan berkeluarga. Bukan lagi tentang jalan-jalan, nonton konser, atau makan-makan berdua, tetapi tentang pergi ke kebun binatang bersama suami dan anak, atau tentang menghabiskan hari Minggu dengan tidur-tiduran bertiga [atau berempat dengan anak berikutnya mungkin].

Saya ini deviant barangkali. Mana cocok seorang wanita seusia saya membicarakan Earth Wind & Fire, Van Halen, REO Speedwagon, The Doors, dan The Police?

“Elo tuh harusnya dilahirin sekitar sepuluh taun lebih tua kali, Vas?!”

Ya enggak lah! Enak saja! Memangnya saya setua itu?

“Emang enggak?”
website page counter

ADA 11 KOMENTAR:

» Anonymous Anonymous:

Btw kamu ngomong mengenai Chronological Age atau Mental Age?

Kalo CA mungkin memang kamu muda...

But kalo

Mental Age..... (hua ha ha ha....)

May 07, 2006 9:54 PM  
» Blogger mbakDos:

aahhh... beraninya pake anonymous nih...

May 07, 2006 10:01 PM  
» Anonymous Anonymous:

Anonymous you are right about CA and MA (beneeer banget... :-D

She's like mango.

Kalo diliat CA-nya mungkin masih Manngga Muda.

Tapi kalo MA.... kata orang-orang FBR udah MENGKEL banget...

May 08, 2006 1:34 AM  
» Blogger mbakDos:

t-one:
i'll take that as a compliment ;-)

May 08, 2006 8:48 AM  
» Anonymous Anonymous:

apa sih maksudnya?

May 08, 2006 11:24 AM  
» Blogger mbakDos:

ini pasti anonymous yang beda yah?! ;-)
maksud yang mana dulu nih? tulisannya atau komen2nya?

May 08, 2006 12:35 PM  
» Blogger Arya:

ih aku paling sebel kalo pas jalan di mal .. nglewatin credit card booth .. terus mas-masnya manggil temen2ku yang lewat duluan dengan panggilan : "Silahkan mas apply credit cardnya" ................ giliran aku lewat : "PAK... udah punya kartu kredit?" ............helloooo ... aku lebih muda dari mereka kaliiii ! .........................errrr.... nyambung nggak sih comment ini dengan postingannya hehehehe

May 10, 2006 10:22 AM  
» Blogger mbakDos:

arya:
yah... paling gak, secara visual saya masih tampak lebih muda dari mas agus, jadi panggilan mbak masih berlaku buat saya kan?! hehehe ;D

May 10, 2006 10:58 PM  
» Blogger Unknown:

jadi tua itu pasti. jadi dewasa, syapa berani? gitu kan, jargon2 yg sering kita denger?? huhhh.....

May 11, 2006 9:57 AM  
» Anonymous Anonymous:

hmmm .. that answer about how you know The Golden Girls .. secara itu kan film produksi jaman zeboth tentunya ... :D :D :D

anyway, salam kenal yaa, thanks for stopping by at my blog, mau ninggalin shout tapinya kamu belum atau memang ngga pasang shout box ..

Yo wis, take care and be good.

June 05, 2006 10:51 AM  
» Blogger mbakDos:

dimas hary:
jadi berasa tua lagi ;p
makasyih udah mau mampir juga ya mas... ;-)

June 06, 2006 8:15 AM  

» Post a Comment

 

« Kembali ke TERAS