Sunday, April 30, 2006
Dan saya rasa kamu tahu betapa penting mengetahui sesegera mungkin hal-hal ter-update dari Friendster bukan?!
Hahahaha... diminum dulu! Kenapa tiba-tiba tersedak? Kamu pikir hanya kamu yang menganggap Friendster itu sebagai salah satu hal penting dalam hidupmu? Okay... let me tell you then... you’re not the only one, dear...
Dan memang ada yang baru di sana. New friend request(s). Mmm... siapa ya?!
Ooohhh... ternyata salah seorang mahasiswa – yang pada siang harinya – sempat saya temui di kampus. Wanita bertubuh mungil, berkulit putih, bermata sipit, tapi kamu akan menyenangi caranya berpakaian. One word: fashionable!
Setelah saya approve, saya membuka profile si gadis fashionista ini. Saya baca satu-persatu sambil tersenyum-senyum, sesekali membayangkan bagaimana saat dia menuliskan apa yang tertera di sana. Selesai menghabiskan baris-baris tulisan, saya menyusuri ke box selanjutnya dengan judul Testimonials. Nah... bagian ini yang selalu menarik untuk saya baca. And I bet you do too! Masih saja mengundang senyuman bagi saya. Sampai saya membaca testimoni dari seorang mahasiswa lain – yang juga teman si fashionista, dan juga saya temui di siang yang sama. Entah mengapa, saya kemudian tergelitik untuk membuka profile-nya juga. Ada ‘sesuatu’ yang menarik dari si-temannya-fashionista ini setiap kali kami bertemu. Saya belum dapat mengungkapkan dengan pasti apa yang menarik buat saya itu. Mungkin begini. Kalau kamu melihat balon – iya, balon yang diikat dengan senar dan seringkali dibawa anak-anak kecil itu – mungkin dirinya seperti itu. Maksud saya, dari luar kelihatannya tenang, diam, tidak ada sesuatu yang... yaahhh apa ya?! Intinya, mungkin kamu pun akan bisa merasa nyaman berada di sampingnya. Ini judgement dari seorang amatir aja lho... Tapi tapi tapi... ketika kamu membawa sebuah jarum dan menusuk balon itu... DHUAAARRR!!! Meledaklah dirinya! Tidak percaya? Kamu mungkin baru akan mengangguk setuju setelah membaca tulisan-tulisannya, terutama yang mengisahkan bagaimana perjuangan dengan teman-teman sekelompoknya yang mengharu-biru dalam mempertahankan nyawa mereka di salah satu matakuliah. Oh, saya sangat mengetahui bagaimana matakuliah yang dimaksudkannya itu benar-benar bisa membuat dunia tiba-tiba terasa runtuh, namun kemudian indah seketika. Saya tahu benar bagaimana matakuliah itu memunculkan penyakit bernama psikosomatis atau bahkan manic-depressive. Saya sangat tahu bagaimana semester kala itu membuat kata-kata MAU MATI terasa begitu ringan terucap. Oh, ya... Saya pernah mengalaminya! Dan rasanya... mungkin seperti yang diceritakan si-temannya-fashionista ini dalam tulisannya. Dan dia mengisahkan segala haru-biru yang dialaminya dengan sangat emosional. Dalam sebuah tulisan. Membuat saya bisa merasakan kemudian apa yang dirasakannya juga. Oh iya, saya lupa! Dia juga sempat menjadi salah satu pengunjung tetap di ruang kerja saya ini. Mungkin suatu kali jika dia berkunjung lagi, saya bisa mengenalkannya padamu. Tapi satu hal. Jangan berpikir bahwa dia berwarna hijau ya... [...meletus balon hijau, dooooorrrrr!!!]